Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Setahun Berbenah, Jika Gagal Dibekukan!

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 28 November 2025 - 10:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pembenahan citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan menjadi prioritasnya dalam satu tahun ke depan.

Ia menyebut reputasi lembaga tersebut masih kurang baik di mata publik hingga pimpinan pemerintahan, sehingga langkah serius harus segera ditempuh.

Purbaya mengungkapkan bahwa ia telah meminta waktu khusus kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perbaikan menyeluruh di DJBC tanpa gangguan.

Bahkan, ia mengingatkan adanya risiko besar jika perbaikan tidak berjalan: DJBC bisa dibekukan dan digantikan oleh perusahaan swasta asal Swiss, Societe Generale de Surveillance (SGS), sebagaimana pernah terjadi pada era Orde Baru.

Baca Juga :  Purbaya Yudhi Sadewa Tegaskan Dana Bencana Cukup dan Siap Ditambah

“Saya sudah minta waktu ke Presiden satu tahun untuk tidak diganggu dulu. Biarkan saya memperbaiki Bea Cukai, karena ancamannya serius,” ujar Purbaya usai rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (27/11/2025).

“Kalau Bea Cukai tidak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih tidak puas, DJBC bisa dibekukan, diganti dengan SGS seperti zaman dulu. Sekarang orang-orang Bea Cukai mengerti betul ancaman yang mereka hadapi.”

Purbaya juga menegaskan bahwa 16.000 pegawai berada dalam posisi krusial apabila DJBC gagal berbenah. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran bekerja lebih sungguh-sungguh, apalagi sebagian besar pegawai dinilai cukup kompeten untuk melakukan perubahan.

Baca Juga :  Penataan Birokrasi Sungai Penuh Dimulai, 9 Eselon II Dirombak

Menurutnya, DJBC mulai menunjukkan progres melalui peningkatan sistem digital di seluruh kantor Bea Cukai, termasuk penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi indikasi penyimpangan seperti under invoicing.

“Kita sudah mulai terapkan AI di stasiun-stasiun Bea Cukai, jadi nanti pelanggaran akan lebih cepat terdeteksi. Kemajuannya cukup baik dan saya pikir tahun depan sudah aman, Bea Cukai bisa bekerja lebih profesional,” jelasnya.

Sebagai catatan, DJBC pernah dibekukan pada tahun 1985 oleh Presiden ke-2 RI Soeharto akibat maraknya pungli dan penyelundupan. Operasionalnya baru dipulihkan pada 1995.(***)

Berita Terkait

Inara Rusli Akhiri Proses Hukum dengan Insanul Fahmi, Laporan Polisi Dicabut
BRI Buka Kredit Non KUR hingga Rp500 Juta untuk PNS dan PPPK di 2026
KemenPANRB Temui Menkeu, Usulan Kenaikan Gaji ASN Mulai Dibahas
Tingkatkan PAD, Sungai Penuh Evaluasi Pajak dan Retribusi Daerah
Toyota Kijang Super 2026 Hadir Lebih Matang, Menggabungkan Warisan Klasik dan Teknologi Modern
Aturan Baru Penghasilan ASN 2026: Gaji PNS, PPPK Full Time, dan Paruh Waktu Dibedakan
Kisah Susy Susanti, Legenda Olimpiade yang Tak Pernah Menaklukkan Asian Games
7 HP Nokia Rp1,5 Jutaan Awal 2026, Desain Mirip iPhone dan Tahan Lama
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Desember 2025 - 01:00 WIB

Inara Rusli Akhiri Proses Hukum dengan Insanul Fahmi, Laporan Polisi Dicabut

Senin, 29 Desember 2025 - 23:00 WIB

BRI Buka Kredit Non KUR hingga Rp500 Juta untuk PNS dan PPPK di 2026

Senin, 29 Desember 2025 - 21:01 WIB

KemenPANRB Temui Menkeu, Usulan Kenaikan Gaji ASN Mulai Dibahas

Senin, 29 Desember 2025 - 17:17 WIB

Tingkatkan PAD, Sungai Penuh Evaluasi Pajak dan Retribusi Daerah

Senin, 29 Desember 2025 - 11:00 WIB

Toyota Kijang Super 2026 Hadir Lebih Matang, Menggabungkan Warisan Klasik dan Teknologi Modern

Berita Terbaru