SUMATERABARAT — Hujan ekstrem yang mengguyur Sumatera Barat sejak malam hingga Senin pagi membuat sejumlah wilayah di provinsi itu nyaris lumpuh. Longsor, banjir, hingga pohon tumbang terjadi serentak di berbagai daerah, memutus akses transportasi dan merendam puluhan rumah warga.
Di kawasan Jongah–Kampung Tanjung–Lubuk Ganggo, tercatat sekitar 65 rumah terendam banjir. Sementara itu di jalur Pasar Minggu–Jembatan II Kampung Dalam, sebanyak 90 rumah terdampak luapan air yang datang tiba-tiba pada dini hari. Warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan fasilitas darurat yang disiapkan pemerintah nagari.
Di Kabupaten Solok, longsor besar menutup ruas Jalan Nasional Lubuk Selasih–Alahan Panjang. Material tanah dan batu menimbun seluruh badan jalan, menyebabkan antrean panjang kendaraan dari dua arah. Alat berat diturunkan sejak pagi, namun proses pembersihan masih terkendala curah hujan yang belum mereda.
Kondisi serupa juga terjadi di Kota Padang Panjang. Angin kencang yang menyertai hujan lebat menumbangkan sejumlah pohon besar, salah satunya menimpa rumah warga dan memblokir akses jalan utama. Petugas BPBD dibantu TNI–Polri masih melakukan pemotongan batang pohon untuk membuka jalur.
Di Kabupaten Pasaman, beberapa titik jalan lintas mengalami gangguan setelah pohon tumbang menghalangi jalur. Warga bersama petugas bahu-membahu membersihkan jalan, namun cuaca yang tidak stabil membuat proses penanganan dilakukan dengan sangat hati-hati.
BPBD Sumatera Barat menyatakan kondisi ini sebagai dampak akumulasi hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan karena potensi bencana susulan masih tinggi, terutama di wilayah perbukitan dan bantaran sungai.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun kerugian material diperkirakan meningkat mengingat banyaknya permukiman yang terdampak. Pemerintah provinsi menyiapkan posko bantuan sementara sambil menunggu penanganan di lapangan selesai.(***)









