JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) mengambil peran aktif dalam penanganan dampak bencana di Aceh Tamiang dengan menyiapkan pembangunan 120 unit hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak.
Program ini merupakan bagian dari dukungan BUMN terhadap upaya pemulihan wilayah Aceh dan Sumatera, sesuai arahan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Secara total, BUMN konstruksi ditargetkan membangun 600 unit huntara, dengan Hutama Karya mendapat mandat mengerjakan pembangunan di lahan seluas 52.581 meter persegi yang berlokasi di Jalan Banda Aceh–Medan, Kebun Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Hasil peninjauan lapangan menunjukkan kondisi lokasi masih memerlukan penanganan awal, mulai dari pembersihan lumpur, perataan tanah, hingga pembukaan akses menuju kawasan terdampak.
Untuk mempercepat penyediaan tempat tinggal sementara, huntara dirancang menggunakan rangka baja ringan dengan material praktis dan tahan lama.
Hunian sementara tersebut akan dilengkapi dinding papan semen, lantai multiplek, serta atap zincalume. Setiap unit memiliki luas sekitar 12–30 meter persegi, dan didukung fasilitas umum seperti dapur bersama, area cuci, mushola, serta sanitasi yang memadai.
Selain pembangunan hunian, Hutama Karya juga menurunkan alat berat untuk membantu normalisasi jalan yang tertutup lumpur dan material banjir. Sejumlah excavator, dump truck, hingga tangki bahan bakar dikerahkan agar akses warga dapat segera pulih.
Tak hanya itu, perusahaan pelat merah ini turut menyediakan Jembatan Bailey dengan beberapa bentang untuk memastikan konektivitas antarwilayah kembali berjalan.
Dukungan tambahan berupa crane, operator alat berat, serta pasokan solar juga telah disiapkan.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menyampaikan bahwa pemulihan akses menjadi prioritas awal sebelum fokus beralih sepenuhnya ke pembangunan huntara.
Setelah jalur penghubung kembali berfungsi, hunian sementara akan dipercepat agar warga terdampak memiliki tempat tinggal yang aman dan layak selama masa pemulihan.









