OLAHRAGA–Petarung UFC Islam Makhachev menegaskan ketertarikannya untuk menghadapi mantan juara kelas welter, Kamaru Usman. Keputusan tersebut diambil meski sejumlah petarung muda tengah menunjukkan performa menjanjikan dan mulai diperhitungkan sebagai calon penantang serius.
Dalam ajang UFC 322, nama Michael Morales dan Carlos Prates mencuri perhatian setelah meraih kemenangan meyakinkan. Morales sukses menghentikan Sean Brady lewat knockout, sementara Prates menumbangkan mantan juara lainnya, Leon Edwards. Hasil tersebut langsung memunculkan spekulasi mengenai masa depan persaingan di kelas welter.
Namun, Makhachev menilai kemenangan tersebut belum cukup untuk membawa Morales dan Prates ke laga-laga terbesar. Menurutnya, konsistensi dan pengalaman menghadapi petarung papan atas masih menjadi pekerjaan rumah bagi keduanya.
“Saya sudah menyampaikan keinginan untuk menghadapi Kamaru Usman,” kata Makhachev, dikutip dari Championat. “Banyak yang tidak mempercayainya, tetapi saya yakin dia masih sangat berbahaya.”
Pengalaman Jadi Faktor Pembeda
Makhachev menilai Usman memiliki modal pengalaman yang jauh lebih matang dibanding para petarung pendatang baru. Mantan juara yang dijuluki The Nigerian Nightmare itu dianggap mampu memberikan tekanan dan ujian yang lebih berat di dalam oktagon.
“Usman bisa mengalahkan banyak petarung baru,” ujar Makhachev. Ia juga menilai Morales dan Prates masih perlu membuktikan diri lewat beberapa pertarungan tambahan sebelum benar-benar layak berada di jalur perebutan gelar.
Duel Besar Jadi Daya Tarik
Selain alasan teknis, Makhachev mengakui bahwa pertarungan melawan Usman memiliki nilai jual yang tinggi. Duel dua nama besar diyakini dapat menarik perhatian publik dan memanaskan kembali persaingan di kelas welter.
“Pertarungan seperti itu lebih mudah dipromosikan dan bisa menjadi tontonan berkualitas bagi penggemar,” ungkapnya.
Meski demikian, Makhachev menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan UFC. Dengan banyaknya petarung potensial, kelas welter disebutnya kembali menjadi salah satu divisi paling kompetitif.
“Pilihan selalu terbuka,” ujar Makhachev. “Kelas welter sekarang hidup lagi.”









