JAMBI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Jambi mengalami gangguan. Sejumlah dapur MBG diketahui menghentikan sementara aktivitas penyaluran makanan kepada penerima manfaat akibat kendala operasional dan belum cairnya anggaran dari pemerintah pusat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setidaknya dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Jambi telah mengumumkan penghentian distribusi MBG sejak awal hingga pertengahan Desember 2025.
Dapur MBG pertama yang menghentikan operasionalnya adalah SPPG Simpang III Sipin yang dikelola Yayasan Takana Mayang Maju. Melalui pengumuman di media sosial, pihak pengelola menyatakan penyaluran MBG dihentikan sejak 8 Desember 2025.
“Penghentian sementara ini disebabkan adanya kendala dalam proses pencairan Dana Bantuan Pemerintah,” tulis pengelola SPPG Simpang III Sipin dalam pengumuman resminya.
SPPG tersebut diketahui melayani sebanyak 2.484 penerima manfaat di wilayah sekitarnya.
Selain itu, SPPG Simpang IV Sipin yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Lazuardi Kendari juga mengumumkan penghentian distribusi MBG sejak 15 Desember 2025. Alasan yang disampaikan berbeda, yakni terkait persoalan operasional dan logistik.
“Distribusi dihentikan sementara untuk pembenahan operasional dan logistik agar kualitas makanan tetap terjaga,” demikian keterangan tertulis pihak pengelola.
Pantauan di lokasi dapur SPPG Yayasan Lazuardi Kendari di Jalan Kapten A Bakaruddin, Nusa Indah, menunjukkan tidak adanya aktivitas produksi maupun distribusi. Dua unit kendaraan operasional terlihat terparkir tanpa aktivitas pengangkutan paket makanan.
Upaya konfirmasi kepada pihak pengelola belum membuahkan hasil. Kepala SPPG Yayasan Lazuardi Kendari, Abdulrahman Aziz, membenarkan bahwa operasional dapur sedang dihentikan, namun enggan memberikan penjelasan lebih rinci.
“Untuk informasi lebih lanjut silakan bersurat ke Badan Gizi Nasional,” ujarnya singkat.
Tribun Jambi juga mencoba menghubungi Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Jambi, Adityo Wirapranatha, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi.
Sementara itu, pihak sekolah penerima manfaat turut merasakan dampak penghentian tersebut. Kepala SDN 92 Kota Jambi, Zubaiti, membenarkan bahwa distribusi MBG di sekolahnya terhenti.
Awalnya, kata dia, pihak sekolah menerima informasi bahwa penghentian hanya berlangsung selama dua hari karena kendala dana. Namun hingga Rabu (17/12/2025), paket MBG belum kembali diterima siswa.
“Informasinya dua hari saja, tapi sampai sekarang belum ada distribusi lagi,” ungkapnya.
Hingga kini, belum ada kejelasan resmi mengenai kapan penyaluran MBG di Kota Jambi akan kembali berjalan normal.









