SUNGAIPENUH-Saluran drainase di sekitar Masjid Agung Pondok Tinggi, Sungai Penuh, kembali meluap pada Sabtu sore setelah tersumbat oleh tumpukan sampah rumah tangga.
Luapan air membuat badan jalan di Desa Pondok Agung tergenang dan mengganggu aktivitas warga yang melintas. Kejadian ini menambah daftar panjang persoalan klasik kota, di mana sampah yang dibuang sembarangan terus menjadi pemicu banjir di kawasan padat penduduk tersebut.
Walikota Sungai Penuh, Alfin Bakar, kembali menegaskan imbauan yang sudah berulang kali ia sampaikan kepada masyarakat.
Ia mengatakan bahwa kebiasaan membuang sampah ke drainase maupun sungai tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga memicu persoalan darurat seperti banjir, genangan, dan kerusakan infrastruktur. Menurutnya, perilaku itu tidak boleh terulang jika Kota Sungai Penuh ingin keluar dari persoalan banjir yang terus berulang setiap tahun.
Ia menegaskan bahwa persoalan kebersihan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh warga. “STOP membuang sampah ke sungai atau drainase. Ini tugas kita bersama agar lingkungan bersih dan kita terbebas dari banjir,” ujarnya.
Petugas Satgas drainase dan tim dari Bidang Tata Ruang PUTR Kota Sungai Penuh langsung diterjunkan ke lokasi setelah laporan genangan masuk.
Mereka membersihkan tumpukan plastik, dedaunan, dan material sisa rumah tangga yang menyumbat aliran air. Setelah pembersihan dilakukan, saluran kembali berfungsi normal dan genangan cepat surut, membuat akses warga kembali aman dilalui.
Sejumlah warga yang menyaksikan pembersihan itu mengaku prihatin dengan kebiasaan sebagian masyarakat yang masih membuang sampah ke parit. Mereka berharap pemerintah memperbanyak edukasi dan memperketat pengawasan, terutama di titik-titik rawan tumpukan sampah yang sering menjadi sumber penyumbatan.
Warga juga menilai upaya cepat pemerintah patut diapresiasi meski perbaikan jangka panjang tetap diperlukan. Menurut mereka, drainase di kawasan Masjid Agung merupakan jalur penting yang menampung aliran dari berbagai titik sehingga pembersihan berkala dan peningkatan kapasitas saluran menjadi kebutuhan mendesak.
Walikota Alfin menambahkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah berencana memperbaiki pintu air di kawasan tersebut untuk memastikan aliran air lebih terkendali.
Ia menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur harus berjalan beriringan dengan perubahan perilaku masyarakat agar banjir tidak terus menghantui kota, terutama saat curah hujan tinggi.
Dengan kejadian ini, Pemerintah Kota Sungai Penuh kembali mengingatkan seluruh masyarakat agar menjaga lingkungan bersama. Meluapnya drainase di Masjid Agung menjadi peringatan bahwa persoalan banjir tidak hanya disebabkan faktor alam, tetapi juga ulah manusia yang abai membuang sampah sembarangan.(fyo)
Penulis : Fanda Yosephta
Editor : Dedi Dora









