JAMBI — Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (3/12) pagi. Kegiatan yang mengangkat tema “Dengan FPK Provinsi Jambi, Membaca Ulang Nilai-Nilai Budaya Bangsa dalam Penguatan Pembauran Kebangsaan” ini berlangsung hangat dan meriah, dihadiri perwakilan seluruh etnis dan paguyuban yang tergabung dalam FPK.
Sejumlah tokoh hadir sebagai narasumber, antara lain Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Kemasyarakatan dan SDM dr. Mhd. Fery Kusnadi, S.P.OG.MM., Kepala Kesbangpol Provinsi Jambi Drs. H. Ismed Wijaya, M.H., Kasubdit Sosbud Ditintelkam Polda Jambi AKBP Ali Sadiki, S.E., budayawan Jambi Dr. Jafar Rasut, akademisi Unja Dr. Arfai, S.H., M.H., serta Dr. Sri Purnama Syam, SST., M.Sn dari Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.
Rakor ini juga dihadiri para kepala OPD lingkup Pemprov Jambi, kepala Kesbangpol kabupaten/kota, Ketua FPK Provinsi Jambi Is Andika (Mang Aloy), Sekretaris Fiet Haryadi, dan seluruh pengurus FPK.
Ketua panitia sekaligus Kaban Kesbangpol Provinsi Jambi, Ismed Wijaya, menegaskan bahwa para ketua paguyuban memiliki peran strategis dalam menjaga harmonisasi, stabilitas keamanan, serta membawa nama baik Provinsi Jambi. Ia menyampaikan bahwa rakor digelar sebagai momentum evaluasi dan penguatan koordinasi FPK di seluruh wilayah.
Sementara Ketua FPK Provinsi Jambi, Is Andika, menekankan pentingnya silaturahmi antarpengurus dalam memperkuat nilai kebersamaan. Ia menyebut FPK saat ini menaungi 31 paguyuban dari beragam suku, etnis, dan himpunan di Provinsi Jambi. Menurutnya, melalui rakor ini seluruh anggota dapat menerima pencerahan serta arahan untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
Dalam sambutan Gubernur Jambi yang dibacakan Staf Ahli dr. Fery Kusnadi, disampaikan bahwa rakor FPK menjadi wadah strategis untuk memperkuat persaudaraan, toleransi, dan integrasi sosial di tengah masyarakat majemuk Jambi. Ia juga mengapresiasi kerja kolektif seluruh elemen budaya dan etnis yang turut mendorong Gubernur Jambi meraih penghargaan dari Menteri Kebudayaan RI.
Menurutnya, FPK merupakan jembatan yang menghubungkan kebijakan pemerintah dengan masyarakat multietnis sehingga setiap warga memiliki ruang kontribusi dalam pembangunan Jambi. Ia berharap rakor ini memberikan pemahaman baru, memperkaya wawasan, serta memperkuat semangat untuk menjadikan Jambi sebagai provinsi yang inklusif, terbuka, dan mampu menerima keberagaman.
Acara berakhir dengan harapan agar hasil rakor dapat memperkuat pembauran kebangsaan dan menjadikan Provinsi Jambi semakin harmonis serta memiliki daya saing budaya di masa mendatang.(ded)
Editor : Dedi Dora









