JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana hidrometeorologi basah yang terjadi sejak Selasa (25/11) hingga Rabu (26/11) pukul 07.00 WIB. Banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian di berbagai wilayah, terutama di Aceh dan Sumatera Utara.
Di Kota Langsa, Aceh, hujan deras memicu banjir yang berdampak pada 150 kepala keluarga atau 420 jiwa. Ketinggian air mencapai 20–40 sentimeter, dan BPBD masih melakukan penanganan di Gampong Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro.
Bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Agam. Hujan lebat membuat Nagari Kampung Tengah di Kecamatan Lubuk Basung serta Nagari Bawan di Kecamatan Ampek Nagari terendam. Sebanyak 42 KK atau 143 jiwa dan 21 unit rumah terdampak.
Di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, banjir dan longsor merusak 50 rumah di dua kecamatan, serta memutus akses jembatan penghubung. BPBD setempat telah berada di lokasi dan melakukan asesmen.
Kota Padang Sidempuan juga dilanda banjir yang berdampak pada 220 jiwa dan 17 rumah, serta menyebabkan satu warga hilang di Kecamatan Padang Sidempuan Selatan. Operasi pencarian masih berlangsung.
Di Tapanuli Tengah, longsor dan banjir meluas hingga sembilan kecamatan, mengakibatkan 1.902 rumah dan keluarga terdampak. BPBD bersama tim gabungan melakukan pembersihan material dan memberikan bantuan permakanan.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. Bibit Siklon 95B diperkirakan memicu hujan lebat disertai angin kencang di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara itu, Siklon Tropis KOTO berpotensi menimbulkan hujan intensitas tinggi di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau, serta gelombang 1,25–2,5 meter di sejumlah perairan.
BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem masih berlangsung 24 jam ke depan, mulai 25 November 2025 pukul 19.00 WIB hingga 26 November 2025 pukul 19.00 WIB.(***)









