Ribuan Muslim Tinggal di Slovakia, Sebuah Negara Eropa yang Tak Punya Masjid

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 7 Desember 2025 - 02:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA — Di jantung Eropa, Slovakia menyimpan ironi yang jarang disorot. Di negara berpenduduk 5,4 juta jiwa itu, ribuan muslim hidup tanpa satu pun masjid resmi. Slovakia pun menjadi satu-satunya negara di Eropa yang secara historis tak memiliki masjid, meskipun komunitas muslim terus bertambah.

Sensus 2021 mencatat 3.862 penduduk mengidentifikasi diri sebagai muslim, naik dua kali lipat dari satu dekade sebelumnya. Perwakilan komunitas muslim memperkirakan jumlah sebenarnya bisa mencapai 6.000 jiwa. Namun jumlah itu belum cukup untuk mengubah status mereka di mata negara.

Agama Tak Diakui, Masjid Tak Bisa Berdiri

Konstitusi Slovakia memang menjamin kebebasan beragama. Tetapi negara tersebut menerapkan aturan ketat: sebuah agama baru hanya dapat diakui jika memiliki minimal 50.000 penganut dewasa. Ambang batas itu membuat Islam mustahil mendapat pengakuan resmi.

Baca Juga :  Emas Rp 533 Miliar Raib dari Lab di Lyon Prancis

Tanpa pengakuan, umat Islam tidak dapat membangun masjid secara legal—dan hanya diperbolehkan mendaftar sebagai perkumpulan sipil. Status itu membuat mereka tak boleh menggunakan label “agama” dalam kegiatan resmi.

“Kelompok yang tidak memiliki 50.000 penganut dewasa tidak dapat mengidentifikasi diri sebagai kelompok agama,” demikian laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengenai kebebasan beragama di Slovakia.

Menumpang di Musala Islamic Center Cordoba

Ketiadaan masjid tak sepenuhnya menutup ruang ibadah. Pada 2024, Islamic Center Cordoba di Bratislava—yang dikelola Yayasan Islam di Slovakia—mulai membuka musala setiap hari. Di tempat sederhana itu umat Islam menunaikan salat Jumat dan tarawih saat Ramadan.

“Meskipun Slovakia tidak memiliki masjid atau pusat Islam sendiri, kami berusaha memenuhi kebutuhan muslim Slovakia sebaik mungkin,” tulis pernyataan pusat tersebut.

Baca Juga :  Gejolak Politik Thailand Berujung Pembubaran Parlemen

Musala itu kecil, namun mencukupi: ada mihrab, mimbar khutbah, rak buku, dan ruang yang cukup untuk jamaah yang datang dari berbagai kota.

Komunitas yang Tumbuh di Ruang Terbatas

Jumlah muslim Slovakia terus meningkat—banyak di antaranya mahasiswa, pekerja migran, dan warga keturunan Arab maupun Turki yang telah menetap bertahun-tahun. Namun mereka beraktivitas dalam ruang sosial yang terbatas, di negara dengan mayoritas Katolik Roma yang kini mencapai 55,8 persen.

Sejauh ini, belum terlihat tanda bahwa pemerintah akan menurunkan syarat 50.000 penganut untuk pengakuan agama. Aturan ini lama dikritik sebagai hambatan struktural bagi kelompok minoritas.

Bagi komunitas muslim, keberadaan Islamic Center Cordoba menjadi titik temu penting—tempat mereka berkumpul, belajar, dan menjalankan ibadah, meski tanpa status resmi sebuah masjid.(***)

Berita Terkait

Kisah Runtuhnya VOC, Raksasa Dagang Dunia Berusia 197 Tahun
MacBook Pro M5 14 Inci Hadir di Indonesia, Apple Tawarkan Lonjakan AI dan Efisiensi Daya
Federico Barba Respons Rumor Serie B: Fokus Masih Bersama Persib
Rekor Baru Dunia: Kekayaan Elon Musk Lampaui Rp 12 Kuadriliun
Indonesia Tambah 10 Emas, Kokoh di Posisi Dua Klasemen SEA Games 2025
Remaja 18 Tahun Raup Rp4,7 Miliar per Bulan dari Produk Cetak 3D
Berlian Pink Raksasa 108 Karat Ditemukan di Lesotho, Nilainya Tembus Puluhan Juta Dolar
76 Atlet Indonesia Jadi Pahlawan Emas di SEA Games 2025 Thailand
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 00:05 WIB

Kisah Runtuhnya VOC, Raksasa Dagang Dunia Berusia 197 Tahun

Kamis, 25 Desember 2025 - 07:30 WIB

MacBook Pro M5 14 Inci Hadir di Indonesia, Apple Tawarkan Lonjakan AI dan Efisiensi Daya

Rabu, 24 Desember 2025 - 03:06 WIB

Federico Barba Respons Rumor Serie B: Fokus Masih Bersama Persib

Senin, 22 Desember 2025 - 13:30 WIB

Rekor Baru Dunia: Kekayaan Elon Musk Lampaui Rp 12 Kuadriliun

Rabu, 17 Desember 2025 - 09:00 WIB

Indonesia Tambah 10 Emas, Kokoh di Posisi Dua Klasemen SEA Games 2025

Berita Terbaru