SUNGAIPENUH – Sebuah mobil odong-odong yang membawa rombongan warga Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mengalami kecelakaan tunggal di Jalur Sungai Penuh–Tapan, tepatnya di KM 32, Kota Sungai Penuh, Jambi, Sabtu (6/12/2025) sore. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan membuat kendaraan terpental ke dalam jurang sedalam kurang lebih 10 meter. Peristiwa ini mengundang perhatian warga serta aparat kepolisian yang langsung menuju lokasi kejadian.
Kendaraan jenis R6 odong-odong tersebut dikemudikan Bujang S. (55), seorang sopir asal Kampung Koto Raya, Nagari Lakitan Selatan, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan. Mobil membawa total 19 orang, termasuk sopir dan penumpang yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dari berbagai nagari di Kecamatan Lengayang. Mereka dalam perjalanan dari arah Sungai Penuh menuju Tapan dengan kecepatan sedang saat insiden terjadi.
Menurut keterangan saksi dan hasil olah TKP, kecelakaan bermula ketika kendaraan memasuki jalan tikungan tajam di kawasan perkebunan. Pengemudi kehilangan kendali akibat rem yang tiba-tiba blong, sehingga odong-odong menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terjun ke jurang. Kondisi jalan saat kejadian adalah aspal sempit dengan tikungan, ditambah minimnya rambu lalu lintas di lokasi tersebut.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia, yaitu sopir Bujang S. serta seorang penumpang bernama Erni Juliarti (52). Keduanya mengalami luka berat akibat benturan keras saat kendaraan jatuh ke dasar jurang. Sementara itu, 17 penumpang lainnya mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke RSUD Tapan untuk mendapatkan perawatan medis. Para korban berasal dari berbagai titik di Nagari Rakitan dan sekitarnya.
Sejumlah penumpang yang selamat, antara lain Gusni (51), Depi Rahayu (55), Imar (56), Endang Pujawatu (61), hingga seorang anak berusia 2 tahun bernama Khaisna, mengalami luka ringan seperti memar dan lecet. Mereka semua berhasil dievakuasi oleh warga dan petugas yang datang tak lama setelah kejadian. Evakuasi berlangsung cukup sulit mengingat medan lokasi berada di ruas jalan sempit yang menurun dan berkelok.
Polisi juga menemukan fakta bahwa pengemudi odong-odong tidak memiliki SIM B1 yang seharusnya menjadi syarat mengemudikan kendaraan jenis tersebut. Kendaraan pun mengalami kerusakan material diperkirakan mencapai Rp5 juta. Sementara itu, aspek kendaraan lainnya disebut dalam kondisi baik sebelum kejadian, sehingga faktor utama diduga berasal dari kegagalan fungsi rem.
Kasat Lantas Polres Kerinci IPTU Into Sujarwo S., AP menyebut pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan, mulai dari mendatangi lokasi, melakukan olah TKP, hingga mencari saksi mata di sekitar tempat kejadian. Ia menegaskan bahwa kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengemudi angkutan wisata maupun rombongan untuk memastikan kelaikan kendaraan serta memiliki izin berkendara yang sesuai.
Hingga malam ini, kendaraan odong-odong masih dalam proses evakuasi mengingat letaknya yang berada di jurang cukup dalam. Polisi mengimbau masyarakat yang melewati jalur Sungai Penuh–Tapan untuk selalu berhati-hati, terutama pada ruas jalan tikungan yang minim rambu dan rawan kecelakaan.
Penulis : Fanda Yosephta
Editor : Fanda Yosephta









