SUNGAIPENUH — Kota Sungai Penuh kembali menorehkan kebanggaan. Empat putra dan putri terbaik daerah ini kini menduduki jabatan penting di Kejaksaan Republik Indonesia dengan menyandang pangkat melati tiga.
Prestasi mereka mengikuti jejak alm. Letjen (Purn) Khalid Karim, putra Sungai Penuh yang pernah menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel).
Kiprah empat tokoh hukum asal Sungai Penuh ini menjadi bukti bahwa daerah kecil pun mampu melahirkan kader terbaik di lembaga Adhyaksa. Berikut profil dan perjalanan karir mereka yang kini banyak dicari dan menjadi sorotan nasional.
1. DR. Romy Arizyanto, S.H., M.H. — Kabag Keuangan Jaksa Pengawasan (Jamwas) Kejagung
Romy memulai karier dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan pernah menjabat Plt Kajari di salah satu kabupaten/kota di Jatim. Ia kemudian memimpin Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, sebelum dipromosikan menjadi Kajari Wonosobo.
Karirnya naik pesat saat dipercaya sebagai Asisten Datun Kejati Bangka Belitung. Dalam mutasi terbaru, Romy ditempatkan di Kejaksaan Agung RI sebagai Kabag Keuangan Jaksa Pengawasan (Jamwas) — posisi strategis dalam sistem pengawasan internal Kejaksaan.
2. DR. Silpia Rosana, S.H., M.H. — Kajari Pekanbaru
Silpia memulai karier sebagai staf tata usaha intelijen di Kejari Jambi. Putri dari mantan anggota DPRD Kerinci Dafri Syam ini melanjutkan karir dengan menjabat berbagai posisi penting, termasuk:
Kasubsi Upaya Hukum
Jaksa Fungsional Kejari Jambi
Kasubsi Penuntutan Kejari Pekanbaru
Pemeriksa V Kejati Bengkulu
Kepala Kejari Pelalawan
Kepala Kejari Kota Tangerang Selatan
Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Riau
Pada Juli 2025, Silpia resmi dilantik sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru, menjadikannya salah satu putri daerah paling berprestasi asal Sungai Penuh.
3. DR. Antonius Despinola, S.H., M.H. — Kajari Jakarta Pusat
Antonius, mantan Kajari Sungai Penuh, adalah tokoh yang dikenal memiliki prestasi besar dalam penanganan kasus nasional. Sebelum menjabat sebagai Kajari Jakarta Pusat, ia memegang posisi strategis sebagai Kasubdit Lapdumas di Direktorat Penyidikan JAM Pidsus.
Ia terlibat dalam sejumlah kasus besar, seperti:
Penyitaan Rp920 miliar dan 51 kg emas kasus Zarof Ricar
Penyidikan dugaan korupsi minyak Pertamina yang menyeret Riza Chalid
Penanganan kasus kredit PT Sritex senilai Rp2,5 triliun
Karier Antonius adalah salah satu yang paling menonjol di antara pejabat Kejaksaan asal Sungai Penuh.
4. DR. Efendri Eka Saputra, S.H., M.H. — Asintel Kejati Sumbar
Putra Tanah Kampung ini baru saja menyelesaikan pendidikan doktoral di UNISSULA Semarang. Karirnya mencakup pengalaman memimpin dua kejaksaan negeri:
Kajari Sijunjung
Kajari Wonosobo
Kini ia dipercaya sebagai Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, menjadikannya salah satu figur penting dalam penegakan hukum di wilayah tersebut.
Sungai Penuh Semakin Dikenal Sebagai Daerah Penghasil Tokoh Hukum Nasional
Keberadaan empat pejabat melati tiga ini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga menunjukkan kuatnya tradisi pendidikan dan integritas yang lahir dari Kota Sungai Penuh.
Jejak keberhasilan alm. Letjen (Purn) Khalid Karim menjadi inspirasi bagi generasi penerus yang kini mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
Prestasi ini sekaligus menegaskan bahwa Sungai Penuh bukan hanya kaya budaya dan sejarah, tetapi juga menjadi pusat lahirnya tokoh hukum berpengaruh di Indonesia.(fyo)
Penulis : Fanda Yosephta
Editor : Dedi Dora









